Rabu, 28 Desember 2011

Polman Target Bebas Gizi Buruk




Upaya penanganan gizi buruk di Polewali Mandar kian menggembirakan. Jika pada Januari lalu balita yang menderita gizi buruk di Polman berjumlah 163 orang, menjelang akhir Desember ini berkurang menjadi 92 orang. Ditargetkan, pada akhir 2012 nanti tidak ada lagi balita gizi buruk di daerah ini.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polman Dr Ayub Ali berharap, dukungan yang disertai kesungguhan semua pihak, terutama mengenai penyediaan anggaran untuk melakukan intervensi terhadap penderita gizi buruk.

"Pada 2012 nanti, kami targetkan penanganan masalah gizi, terutama gizi buruk melalui program intervensi. Untuk itulah, sangat diperlukan dukungan yang disertai kesungguhan untuk menyediaan anggaran yang memadai," tutur Ayub, akhir pekan lalu.

Data balita penderita masalah gizi dalam tiga tahun terakhir terus berkurang. Pada 2009, gizi buruk tercatat 352 kasus dan gizi kurang 4.635. Jumlah tersebut, berkurang pada 2010 yang tercatat 285 gizi buruk dan 1.137 gizi kurang.

Pada Januari lalu, penderita gizi kurang 900 kasus dari jumlah balita 37.860 orang. Koordinator Gizi Dinkes Polman, Mudrah, mengatakan sebagian besar balita yang sebelumnya terdeteksi menderita gizi buruk memeroleh penanganan hingga jumlahnya terus berkurang menjadi 92 kasus pada Oktober lalu.

Dari jumlah kasus yang ditangani, tercatat 67 balitas telah sembuh total dan selebihnya masih mendapat penanganan karena menderita juga penyakit lain.

Menurut Mudrah, yang belum tertangani sebanyak 92 kasus, lantaran keterbatasan anggaran pemberian asupan makanan yang bergizi untuk bayi dan balita, termasuk makanan pengganti air susu ibu (MP ASI). Katanya, ada lima balita penderita gizi buruk tidak sempat tertolong akhirnya meninggal dunia lantaran kondisinya sudah kategori Marasmus (gizi buruk akut).

"Yang meninggal dunia, memang ditemukan sudah dalam kondisi marasmus," ungkapnya. Saat ini, bebernya, sedang memikirkan upaya untuk penanganan 92 penderita gizi buruk, karena persediaan MP ASI sudah habis. Ayub Ali, mengatakan penanganan masalah gizi sangat perlu keterpaduan berbagai pihak dan pelaksanaan kegiatan secara berkelanjutan.

Dia mengimbau para ibu hamil selalu memeriksakan diri ke puskesmas, sedangkan apart di tingkat bawah proaktif memantau pertumbuhan balita di wilayahnya dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan


Sumber : Fajar Online
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Berita Polman 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all