Selasa, 03 Januari 2012

Untuk Mengenang Gusdur, PMII Polman Gelar Dialog Lintas Agama




Untuk mengenang dua tahun wafatnya almarhum KH Abd Rahman Wahid, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Polewali Mandar, menggelar kegiatan dialog dan do’a lintas agama Jumat (30/12) malam lalu. 

Disamping kegiatan ini juga  diisi pembacaan puisi, kegiatan ini dihadiri puluhan aktivis dan mahasiswa yang memadati tenda dan panggung terbuka di depan kantor cabang PMII Jl Stadion Pareddeang Polewali. 

Ketua Cabag PMII Polewali Mandar, Munawir Arifin, mengatakan, dialog tersebut dimaksudkan untuk membedah pemikiran Gusdur sebagai seorang tokoh besar yang selama hidupnya getol memperjuangkan nilai-nilai pluralisme dan keberagaman di Indonesia. 

Menurut Munawir, kegiatan itu menghadirkan sejumlah tokoh agama seperti Pastor Nikodemus Tangke, Pendeta Enny Rosa dan DR. Basnag Said M.Ag, untuk membawakan materi. 
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk membedah pemikiran Gusdur tentang Islam dan demokrasi. Sebab pemikiran Gusdur yang senantiasa memperjuangkan hak-hak kaum minoritas dan penghargaannya yang besar terhadap agama dan kemanusiaan senantiasa terus diperjuankan oleh kader-kader PMII dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu kita berharap, nilai-nilai moderasi dan toleransi dapat termanifestasi dalam kehidupan kita yang majemuk dan pluralis ini," tuturnya. 

Sementara itu, Pendeta Enny Rosa yang hadir membawakan materi, Moderasi dan Toleransi Antarumat Beragama dalam Kemajemukan, dalam pemaparannya mengatakan, ada banyak perbedaan yang tidak membuat Gusdur merasa bahwa harus tidak melakukan hubungan dengan orang lain hanya karena perbedaan-perbedaan agama, suku dan keyakinan yang dimiliki oleh beliau. 

"Oleh sebab itu saya sebagai pemuka agama dari Kristen sangat mensyukuri bahwa kalau kita boleh duduk bersama pada saat ini, ini menjadi satu langkah yang sangat baik untuk para pemuda-pemudi yang ada di Polewali mandar dan pada umumnya kita yang hidup di provinsi Sulawesi barat ini dalam memperjuangkan kedamaian dalam keberagaman," ujar Enny Rosa. 

Namun, lanjut Enny Rosa, diharapkanapa yang dilakukan, jangan hanya sebatas duduk bersama bicara apa yang harus dilakukan, tetapi kita berupaya untuk melakukan suatu aksi nyata. 
"Kita sedapat mungkin berupaya melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kepada saudara-saudaa kita yang lain, bahwa kita sebagai kaum muda juga mengupayakan hidup dalam toleransi satu denga yang lain," jelas Enny Rosa. 

Sementara itu, DR Basnang Said MAg, dalam pemaparannya, mengakui plurarisme bukan hanya sebatas memahami bahwa kita adalah negara yang beragam, tetapi memberikan kesempatan kepada keberagaman itu untuk mengabdi juga di negeri ini. 

"Makanya, kita tidak boleh diskriminatif," ujar Ketua LP Ma’Arif NU Sulbar ini. 
Usai menggelar dialog yang diwarnai dengan beragam pertanyaan dari para mahasiswa kepada para pemateri, kegiatan yang dimulai sekira pukul 21.30 itu, akhirnya ditutup sekira pukul 01.00 dengan menyalakan lilin dan do’a bersama.


Sumber : UPEKS
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Berita Polman 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all